Minggu, 01 Juli 2012

Tiket Ekonomi Garuda Rp 3 Juta Tarif Pesawat Melambung saat Libur



BALIKPAPAN- Lonjakan harga tiket pesawat yang cukup tinggi pada musim liburan ini, memang dirasakan memberatkan bagi sebagian masyarakat Kaltim. Sebab, kenaikannya tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai 300 persen.
Untuk maskapai bintang empat Garuda Indonesia saja, harga tiket ekonominya per sekali terbang pada masapeak season ini mencapai harga Rp 3,1 juta. Setiap hari, maskapai BUMN itu melayani 8 kali frekuensi penerbangan dari dan ke Balikpapan-Jakarta, 2 kali Surabaya, 1 kali Jogjakarta, dan 1 kali Makassar.
Maskapai penerbangan full service yang menyediakan dua kelas, yakni eksekutif dan ekonomi, ini menerapkan subkelas di dalam kabin. Tercatat ada sebanyak 7 subkelas, di antaranya adalah subkelas Y, M, L, N, Q, K, dan V. Untuk subkelas Y merupakan harga tiket termahal, sedangkan subkelas V yang termurah.
“Kalau harga setiap subkelas sendirisih berbeda-beda, yang merupakan policy dari perusahaan kami yang full service,” ungkapOemar Rhyana, Station Manager Garuda Indonesia Cabang Balikpapan, Sabtu (30/6).
Penetapan tarif berbeda di setiap subkelas tersebut adalah upaya perusahaan, yang disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan untuk setiap penerbangan. “Seperti untuk bahan bakar yang kami gunakan,” sambungnya.
Dari data yang didapatkan Kaltim Post, Garuda mematok harga berbeda di setiap subkelas. Untuk kelas ekonomi tujuan Jakarta, misalnya, harga termurah Rp 1,1 juta dan tertinggi mencapai Rp 3,1 juta. Tket kelas eksekutif sendiri dibanderol Rp 3,6 juta. Sedangkan tiket ekonomi tujuan Surabaya bisa mencapai Rp 2,2 juta.
Hanya, seperti maskapai swasta, dalam masa liburan ini tingkat okupansi Garuda itu juga nyaris penuh. Menurut Oemar, rute Balikpapan-Jakarta rata-rata terisi 99 persen, begitu pula Balikpapan-Surabaya, dari total seatsebanyak 162 kursi yang terbagi atas 12 kursi eksekutif dan 150 kursi ekonomi.
Sedangkan untuk rute Balikpapan-Jogjakarta dan Balikpapan-Makassar bahkan sudah mencapai fully bookedalias100 persen, dari jumlahseat yang ditawarkan sebanyak 96 kursi, terbagi atas 12 kursi eksekutif dan 84 kursi ekonomi.
“Kalau hari biasa, Balikpapan-Jakarta dan Balikpapan-Surabaya hanya 80 persen. Kalau Balikpapan-Makassar dan Balikpapan-Jogjakarta okupansinya hanya 77 persen,” ucap Oemar.
Berbicara persiapan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri yang momentumnya bakal berlanjut setelah libur sekolah, Garuda mengaku akan melihat situasi sebelum memutuskan menggelar penerbangan tambahan di Bandara Sepinggan, Balikpapan.
“Kami menunggu demand (permintaan) dari masyarakat. Kalaudemand-nya melebihi, ya, kami akan lakukanextra flight. Berbicara tahun lalu, kami enggak adakan extra flight, dan biasanya untuk momen Idulfitri, tiket dari maskapai plat merah ini habis pada H-14,” terangnya.
Masa “gurih” penerbangan di Kaltim turut dinikmati maskapai jiran Air Asia. Di mana, untuk rute langsung Balikpapan-Kuala Lumpur okupansinya mencapai 100 persen dari 180 seat yang dipasarkan sekali terbang. “Kami melayani penerbangan 3 hari dalam seminggu, Rabu, Jumat dan Minggu yang semua okupansinya 100 persen,” kata Raymon Lidra Mufti, Station Head Air Asia Balikpapan.
Harga tiket yang ditawarkan pada libur kali ini mencapai Rp 1,9 juta. “Untuk penerbangan ini, merupakan tiket promo yang harganya Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu, yang dipesan sejak 3-4 bulan yang lalu. Kalau mau beli saat ini, harganya Rp 1,9 juta,” paparnya.
Untul libur Idulfitri sendiri biasanya tiket Air Asia telah ludes terjual pada H-7. “Kalau Lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya, kami enggak melakukan persiapan apa-apa termasuk extra flight,” pungkas Raymon.(*/rkp/zal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar